ocehan tentang (calon) bapak-bapak negara
sebenarnya gak mau nulis ini, cuma akhirnya gue memutuskan nulis ini karena ngelihat emak gue sampe terharu lihat hasil quickcount, ya walaupun cuma quickcount tapi besar error nya pun paling besar cuma 2 % kan? iya, ini gue mau ngebahas pemilihan presiden Indonesia, negara kita.
setelah berbulan-bulan, apalagi sebulan belakang ini, banyak orang yang tiba-tiba jadi ahli politik. banyak yang sibuk jatuhin lawannya, tapi banyak juga yang membeberkan kebaikan serta keburukan dari masing-masing capres idaman mereka. ah berterimakasihlah karena piplres udah selesai, mari kita cari topik lain untuk dibahas, kawan-kawan. seperti.... piala dunia mungkin?
gue. gue bukan anak yang ngerti politik sama sekali, boro ngerti, tertarik pun enggak sama sekali. tapi ngelihat antusias rakyat Indonesia akan pemilihan presiden tahun ini, gue sampai nganga.. wow, sayang sekali kalau sampai gue tidak acuh. and here i go. gue mulai iseng nyari tahu apa sih misi visi mereka, latar belakang dari kedua capres ini, prestasi mereka, ya baik-buruknya mereka apa aja, dan iseng meluangkan waktu buat nonton debat walaupun gue kebanyakan cengo dengerin mereka ngepaparin argumen mereka. gue inget komentar emak gue pas awal mereka debat, "wah prabowo ini bagus ya janji-janjinya. eh tapi jokowi itu lebih realistis sih sama kondisi Indonesia." jreng.
singkat cerita, gue akhirnya memantapkan hati untuk pilih nomor 2. dari segala macam isu yang ada, gue fix pilih nomor 2. iya, ini pertama kalinya gue berani bilang, i choose you sir! gue mau mengklarifikasi aja, kalau ada yang bilang, "lo pilih nomor dua karena lo minoritas". meeen. gue cuman mau bilang, "kok kalian picik sekali sih? so what kalau gue minoritas? gue tetap WNI kok, ini negara gue. gue berhak dong nentuin mau dibawa kemana negara gue ini". sedih loh lihat yang komen begitu. ketika agama udah dibawa-bawa, udahlah selesai. ya itu sih satu yang agak susah dikendalikan di negeri ini, ketika SARA udah mulai "ditoel" ya siap-siap rusuh. duh, kapan sih negara gue bisa selaw kalau udah ngomongin ini? lagian gue pilih capres pun setelah gue ngebandingin track record dari kedua belah pihak. buka mata lebar-lebar, hati juga. kalaupun yang nomor satu track recordnya jauh lebih baik mungkin gue bakalan pilih doi, tapi ya... yasudahlah namanya udah pilihan hati.
terlalu dini kalau gue ucapkan selamat atas pak Jokowi atas kemenangannya di quick count, kalaupun nanti ada 'sesuatu' yang terjadi ya.. mungkin itu takdir yang Kuasa. setidaknya, mengutip tweet seseorang waktu itu, gue lupa siapa, dia bilang gini, "kalau si bapak itu yang jadi presiden, kalaupun nanti dia mulai nakal, kita rakyat masih bisa protes ke dia, kita gulingin kepemerintahannya pun masih bisa. tapi kalau bapak yang satunya lagi, yaudah kalau kita mau selamat ya kita manut aja." ya kurang lebih seperti itulah isi tweetnya, tebak sendiri lah bapak-bapak yang dimaksud itu yang mana. sekali lagi, jangan menutup mata! fakta berbicara, gaes.
tadi pagi, sekitar pukul 6 pagi, ketika gue masih asik selimutan, emak gue udah heboh teriak dan narik selimut gue sambil nyuruh mandi hanya buat nyoblos duluan karena malas ngantri, mumpung sepi katanya. dan iya, untuk pertama kalinya juga gue jadi orang pertama yang nyoblos di TPS rumah. sambil nyoblos sambil doa, "dalam nama Tuhan Yesus, semoga gak salah pilih."
gak boleh terlena sama hasil quick count. pokoknya, siapapun nanti yang jadi presiden-nya, saya titip pesan, semoga indonesia bisa maju, gak mundur lagi ke belakang. semoga bapak-bapak bisa buktiin janji kalian ya pak :")
God Bless Indonesia!
ps : biarpun kita beda suara, kita temenan lagi ya gaes :")
dian chrisniar
setelah berbulan-bulan, apalagi sebulan belakang ini, banyak orang yang tiba-tiba jadi ahli politik. banyak yang sibuk jatuhin lawannya, tapi banyak juga yang membeberkan kebaikan serta keburukan dari masing-masing capres idaman mereka. ah berterimakasihlah karena piplres udah selesai, mari kita cari topik lain untuk dibahas, kawan-kawan. seperti.... piala dunia mungkin?
gue. gue bukan anak yang ngerti politik sama sekali, boro ngerti, tertarik pun enggak sama sekali. tapi ngelihat antusias rakyat Indonesia akan pemilihan presiden tahun ini, gue sampai nganga.. wow, sayang sekali kalau sampai gue tidak acuh. and here i go. gue mulai iseng nyari tahu apa sih misi visi mereka, latar belakang dari kedua capres ini, prestasi mereka, ya baik-buruknya mereka apa aja, dan iseng meluangkan waktu buat nonton debat walaupun gue kebanyakan cengo dengerin mereka ngepaparin argumen mereka. gue inget komentar emak gue pas awal mereka debat, "wah prabowo ini bagus ya janji-janjinya. eh tapi jokowi itu lebih realistis sih sama kondisi Indonesia." jreng.
singkat cerita, gue akhirnya memantapkan hati untuk pilih nomor 2. dari segala macam isu yang ada, gue fix pilih nomor 2. iya, ini pertama kalinya gue berani bilang, i choose you sir! gue mau mengklarifikasi aja, kalau ada yang bilang, "lo pilih nomor dua karena lo minoritas". meeen. gue cuman mau bilang, "kok kalian picik sekali sih? so what kalau gue minoritas? gue tetap WNI kok, ini negara gue. gue berhak dong nentuin mau dibawa kemana negara gue ini". sedih loh lihat yang komen begitu. ketika agama udah dibawa-bawa, udahlah selesai. ya itu sih satu yang agak susah dikendalikan di negeri ini, ketika SARA udah mulai "ditoel" ya siap-siap rusuh. duh, kapan sih negara gue bisa selaw kalau udah ngomongin ini? lagian gue pilih capres pun setelah gue ngebandingin track record dari kedua belah pihak. buka mata lebar-lebar, hati juga. kalaupun yang nomor satu track recordnya jauh lebih baik mungkin gue bakalan pilih doi, tapi ya... yasudahlah namanya udah pilihan hati.
terlalu dini kalau gue ucapkan selamat atas pak Jokowi atas kemenangannya di quick count, kalaupun nanti ada 'sesuatu' yang terjadi ya.. mungkin itu takdir yang Kuasa. setidaknya, mengutip tweet seseorang waktu itu, gue lupa siapa, dia bilang gini, "kalau si bapak itu yang jadi presiden, kalaupun nanti dia mulai nakal, kita rakyat masih bisa protes ke dia, kita gulingin kepemerintahannya pun masih bisa. tapi kalau bapak yang satunya lagi, yaudah kalau kita mau selamat ya kita manut aja." ya kurang lebih seperti itulah isi tweetnya, tebak sendiri lah bapak-bapak yang dimaksud itu yang mana. sekali lagi, jangan menutup mata! fakta berbicara, gaes.
tadi pagi, sekitar pukul 6 pagi, ketika gue masih asik selimutan, emak gue udah heboh teriak dan narik selimut gue sambil nyuruh mandi hanya buat nyoblos duluan karena malas ngantri, mumpung sepi katanya. dan iya, untuk pertama kalinya juga gue jadi orang pertama yang nyoblos di TPS rumah. sambil nyoblos sambil doa, "dalam nama Tuhan Yesus, semoga gak salah pilih."
salam2jari |
God Bless Indonesia!
ps : biarpun kita beda suara, kita temenan lagi ya gaes :")
dian chrisniar
Comments
Post a Comment