untukmu

ini minggu ketiga di bulan desember dan ini ketiga kalinya diri ini harus kembali berurai air mata.

ketika gue mengatakan semua perilaku kita itu pasti akan ada timbal baliknya dan mungkin ini saatnya gue merasakan apa yang dulu gue rasakan. ternyata, itu sungguh menyakitkan. entah, gue sungguh takjub sama orang-orang sekitar yang sanggup gue gituin dulu.

tapi ada satu hal yang mengganjal hati otak dan pikiran gue selama beberapa hari ini. pengakuannya yang bikin hati meringis dan membuat air mata ini jatuh gak berhenti-henti. sesuatu hal yang sangat amat teramat gue takutin dari dulu.

walaupun dia mengatakan hal itu bukan sama gue langsung, dan walaupun dia mengklarifikasi apa yang dia katakan tapi tahukah kalian bahwa :
terkadang apa yang kita ucapkan pertama kali itu sebenarnya adalah ungkapan isi hati kecil kita. dan itu merupakan ungkapan paling jujur
dan peluang kehancuran itu sangat teramat besar, besar banget.

gue akui gue memang menjauh, menjauh bukan dalam arti menjauh yang menjauh. tapi menjauh dalam mengungkapkan isi hati ini. gue takut hal yang dulu keulang lagi, maka dari itu gue mengantisipasi itu semua dengan cara ini.

tahukah lo kalo gue pengen banget balik kaya dulu? tahukah lo kalo gue takut banget kalo kejadian buruk ini bakalan terjadi? tahukah lo kalo  gue sangat rindu sama lo? tahukah lo kalo nama lo masih jadi orang pertama yang selalu terlintas di otak gue? tahukah lo gue sakit hati sama pengakuan lo? dan tahukah lo kalo gue sebenarnya gak rela sama omongan lo?
keras, iya. egois, juga iya. maaf atas segala sikap ini, mungkin ini yang terbaik.

berusaha tegar untuk menerima pengakuanmu, walaupun setiap kali gue berasa gue udah tegar, ada aja hal-hal yang gue lakuin dengan tidak sengaja yang tiba-tiba flashback tentang kebersamaan kita. and it's the hardest that i'll never do, try to forget all those good times and sweet memories we do together.


seandainya dulu gue gak bersikap bodoh, mungkin iya sekarang akan baik-baik saja. kenapa yang namanya penyesalan selalu datang terlambat? kenapa gue gak bisa sedikitpun bersikap dewasa, dengan berpikir jauh kedepan, akibat apa yang akan gue lakuin kalo gue bertindak seperti ini? hah

sekalipun keadaan kembali membaik seperti semula, gue gak yakin semuanya akan benar-benar kembali normal. terlebih buat gue pribadi, ini susah. gue gak tahu apa yang bikin gue susah, tapi pasti akan ada satu hal yang berbeda, terlebih sikap. akan ada banyak aturan dan kita gak mungkin bisa sebebas dulu.

sekalipun emang keadaaan terburuk yang harus terjadi, berusaha  tegar menghadapi itu semua walaupun gue yakin gue pasti gak sanggup banget. tapi ya itu hak lo, semua keputusan itu di tangan lo. yang pasti gue agak sakit hati dan sejujurnya gue gak rela denger kabar itu tapi ya udah lah, udah gede kan. lagipula toh juga semuanya itu tinggal lo yang menilai, mana yang lebih baik. but one thing that you must know, especially for me, i'm always here for you.


 
with my deeply heart,


dian chrisiniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

drama (lagi)

Haloha, Karawang!