waiting for that happiness
Hujan, sampaikan pada mereka bahwa aku rindu mereka.
Sampaikan pada mereka bahwa aku minta maaf akan semua kelakuan burukku pada
mereka.
Pencarian jati diri memang tidak semudah omongan belaka.
Butuh berbulan-bulan untuk mengakui diri sendiri. Bahkan sampai saat ini pun,
aku tidak tahu siapa sebenarnya diriku. Menyedihkan, jelas sekali.
Sudah saya bilang bahwa saya sedang ribut dengan diri saya
sendiri, tapi nampaknya kalian terlalu berekspektasi terlalu tinggi.
Sejujurnya, saya sedang mencari seseorang untuk berbagi,
tapi entah kenapa saya tidak menemukan sosok itu. Semua orang punya kenyamanan
masing-masing kan untuk bercerita? Saya iri. Maaf. Bukannya saya tidak nyaman berbagi cerita
dengan kalian tapi entahlah sepertinya kalian terlalu sibuk di mata saya. Dan
saya tidak mau mengganggu kalian hanya untuk mendengarkan cerita-cerita saya
yang sangat tidak masuk akal dan tidak realistis yang akan membuang waktu
kalian juga.
Mungkin sudah saatnya saya sendiri dahulu. Mungkin sudah seharusnya
saya mulai lembaran baru. Lembaran hidup dimana tidak akan ada lagi yang
tersakiti ataupun disakiti. Sudah terlalu banyak perliaku saya yang diluar
batas kesabaran. Maaf untuk hari ini.
Maaf jika saya menyakiti hati kalian untuk hari ini. Saya sadar akan apa yang
saya perbuat. Maaf jika terlalu idiot.
Ketika saya ingin memperbaiki semuanya, ternyata kalian
memberikan sikap yang berbeda. Entahlah, mungkin perasaan saya saja. Tapi sepertinya
kalian menolak saya. Saya sakit hati, dan ya maaf jika saya terlalu childish
untuk membalasnya. Sungguh memalukan. Saya juga manusia dan seharusnya saya bisa
bersikap dewasa, tapi ternyata bertambahnya umur tidak menjamin itu semua.
Tetesan air mata ini tidak akan pernah bisa mendeskripsikan
betapa rindunya diriku kepada kalian
Maaf sekali lagi.
Dian Chrisniar
Comments
Post a Comment