Life Traveler
Waktu itu gue ke Jakarta Book Fair dan gue membeli 2 buku, salah satunya ini : Life Traveler.
Beberapa alasan kenapa gue memilih buku ini karena satu covernya bagus sehingga minta banget buat dibeli, kedua isinya tentang perjalanan gitu, ketiga gosip-gosipnya sih buku ini katanya bagus. Akhirnya, walaupun harga bukunya agak menohok tapi itu gak mengurungkan niat gue buat beli buku ini.
Buku ini menceritakan tentang perjalanan windy (pengarangnya) di berbagai negara. Dan ini bukan cuma sekedar jalan-jalan biasa, tapi ada 'sesuatu' yang diberikan windy kepada pembacanya di setiap perjalanannya. Ditambah lagi gaya bahasa windy yang sangat atraktif menurut gue, sehingga dia bisa membuat pembaca seolah-olah juga ikut bersamanya menjelajahi tempat itu.
Dan voila, beneran gak nyesel lah beli buku ini. Walaupun gue belom selesai ngebacanya. Sampai gue nulis post ini, gue baru aja diajak jalan-jalan sama windy ke Praha. Dan, ya saya juga ikut jatuh cinta sama Praha :')
Jangan takut, buku ini isinya gak tulisan kok, tapi buku ini dilengkapi oleh gambar dan foto-foto yang semakin membuat gue semakin gampang membayangkan tempat-tempat yang dijelajahi si windy. Ditambah lagi buku ini penuh dengan tips and trick, cucok lah jadi buku panduan kalian kalau mau ikutan mencoba berkelana seperti dia.
Buku ini cocok untu kalian yang mau jadi traveler pemula. Banyak banget pesan-pesan yang disampaikan windy sebagai seorang traveler. She teach me how to be a good traveler and enjoy the trip.
Love is a 'place' that we keep visiting again and again. It annoys us to no end. And for something like this, we may call it 'home'.
And i wanna be like her, someday. I'll promise. Tapi mungkin gak keluar negeri dulu kali ya. Negeri sendiri dulu lah ya kita jalani. Muehehe.
.... Because travelers never think that they are foreigners.
Dian Chrisniar
Beberapa alasan kenapa gue memilih buku ini karena satu covernya bagus sehingga minta banget buat dibeli, kedua isinya tentang perjalanan gitu, ketiga gosip-gosipnya sih buku ini katanya bagus. Akhirnya, walaupun harga bukunya agak menohok tapi itu gak mengurungkan niat gue buat beli buku ini.
Buku ini menceritakan tentang perjalanan windy (pengarangnya) di berbagai negara. Dan ini bukan cuma sekedar jalan-jalan biasa, tapi ada 'sesuatu' yang diberikan windy kepada pembacanya di setiap perjalanannya. Ditambah lagi gaya bahasa windy yang sangat atraktif menurut gue, sehingga dia bisa membuat pembaca seolah-olah juga ikut bersamanya menjelajahi tempat itu.
Dan voila, beneran gak nyesel lah beli buku ini. Walaupun gue belom selesai ngebacanya. Sampai gue nulis post ini, gue baru aja diajak jalan-jalan sama windy ke Praha. Dan, ya saya juga ikut jatuh cinta sama Praha :')
Jangan takut, buku ini isinya gak tulisan kok, tapi buku ini dilengkapi oleh gambar dan foto-foto yang semakin membuat gue semakin gampang membayangkan tempat-tempat yang dijelajahi si windy. Ditambah lagi buku ini penuh dengan tips and trick, cucok lah jadi buku panduan kalian kalau mau ikutan mencoba berkelana seperti dia.
Buku ini cocok untu kalian yang mau jadi traveler pemula. Banyak banget pesan-pesan yang disampaikan windy sebagai seorang traveler. She teach me how to be a good traveler and enjoy the trip.
Love is a 'place' that we keep visiting again and again. It annoys us to no end. And for something like this, we may call it 'home'.
And i wanna be like her, someday. I'll promise. Tapi mungkin gak keluar negeri dulu kali ya. Negeri sendiri dulu lah ya kita jalani. Muehehe.
.... Because travelers never think that they are foreigners.
Dian Chrisniar
mau pinjem yaa nanti :D
ReplyDelete