Malam ini, abstrak.
Hay, selamat subuh dunia.
Entahlah, untuk kesekian kalinya mata ini tidak bisa terpejam tepat pada waktunya. Tidak ada yang kupikirkan, hanya saja keinginan untuk tidur sangatlah minim malam ini.
Hari ini, diri ini kembali resah. Hati ini kembali meracau. Ya, harus diakui saya memang tak setegar superwoman.
Dimulai dari pesan singkat seorang teman dekat saya. Isinya singkat, hanya satu kalimat saja, tapi entah kenapa itu benar-benar mebuat hati ini ketar-ketir, semua perasaan campur aduk jadi satu. Yeah, he know who i am. Baru saja saya mau mengadu padanya, ah but he know what's on my mind and my feel inside.
Saya senang, sedih, rindu, marah, kesal, bahagia. Ah, tidak bisa diungkapkan lah. Sampai saya bingung harus berbuat apa.
Dan hari ini juga saya mendapatkan pelajaran baru, ehm kenyataan baru bahwa ternyata kita hidup selalu punya batasan dan peraturan. Ya, omong kosong sekali kalau kita bilang hidup itu bebas. Dan mulai sekarang, saya harus tahu bahwa ada garis tepi di kehidupan ini. Garis tepi agar kita tidak keluar dari zona aman dan nyaman. Setidaknya sudah ada peringatan terlebih dahulu yang kita buat kalau saja suatu saat nanti kita ingin mencoba keluar dari garis tepi tersebut. Dan jangan pernah sekali-kali menyalahkan keadaan, karena keadaan tidak pernah salah. Juga bukan waktu yang kurang tepat, apalagi takdir. Salahkan diri sendiri, kenapa juga diri ini mau terjatuh, kalau saja kita sudah berikan peringatan, kita sudah tahu aturan mainnya, kita sudah tahu resikonya?
Dari beberapa orang di sekeliling saya, saya menyimpulkan sesuatu:
dan saya tahu resiko yang saya ambil. saya hanya mengikuti kata hati saya, belajar untuk ikhlas dan tidak berharap lebih sesuai yang dikatakannya. walaupun terkadang menyakitkan, tapi itulah hidup. hidup penuh pilihan kawan. semua pilihan ada di tangan kita masing-masing.
kalau memang ada 1001 cara untuk membuat diri kita dan orang lain di sekitar tersenyum, kenapa harus dihancurkan dengan 1 cara yang membuat diri ini dan orang lain merana? sama layaknya, kalau memang masih banyak sekali orang yang peduli dengan tulus ikhlas kepadamu, kenapa harus menghabiskan seluruh waktu dan pikiran hanya untuk memikirkan seseorang yang tidak peduli dengan kita? percayalah, itu hanya akan menambah keriput di wajah kita.
menurut saya, hidup itu pilihan. Pilihan itu bahagia. Dan bahagia itu mutlak adanya.
bahagia itu harusnya sederhana, tapi terkadang kita butuh yang ruwet untuk bisa bahagia. ah, saya lupa. bahkan sekarang bahagia itu sudah bisa dimanipulasi ya? jadi pintar-pintarlah mencari kebahagiaan.
selamat malam kawan, ah iya dan selamat menunaikan ibadah puasa. semoga lancar sebulan kedepan.
salam damai,
dian chrisniar
-sampai saat ini saya juga tidak tahu apa yang saya ketik. entahlah semuanya mengalir begitu saja. mohon maaf jika sangat abstrak. dan sayapun juga tidak tahu apa inti dari tulisan ini. tapi terkadang, abstrak itu penting bukannya?
Entahlah, untuk kesekian kalinya mata ini tidak bisa terpejam tepat pada waktunya. Tidak ada yang kupikirkan, hanya saja keinginan untuk tidur sangatlah minim malam ini.
Hari ini, diri ini kembali resah. Hati ini kembali meracau. Ya, harus diakui saya memang tak setegar superwoman.
Dimulai dari pesan singkat seorang teman dekat saya. Isinya singkat, hanya satu kalimat saja, tapi entah kenapa itu benar-benar mebuat hati ini ketar-ketir, semua perasaan campur aduk jadi satu. Yeah, he know who i am. Baru saja saya mau mengadu padanya, ah but he know what's on my mind and my feel inside.
Saya senang, sedih, rindu, marah, kesal, bahagia. Ah, tidak bisa diungkapkan lah. Sampai saya bingung harus berbuat apa.
Dan hari ini juga saya mendapatkan pelajaran baru, ehm kenyataan baru bahwa ternyata kita hidup selalu punya batasan dan peraturan. Ya, omong kosong sekali kalau kita bilang hidup itu bebas. Dan mulai sekarang, saya harus tahu bahwa ada garis tepi di kehidupan ini. Garis tepi agar kita tidak keluar dari zona aman dan nyaman. Setidaknya sudah ada peringatan terlebih dahulu yang kita buat kalau saja suatu saat nanti kita ingin mencoba keluar dari garis tepi tersebut. Dan jangan pernah sekali-kali menyalahkan keadaan, karena keadaan tidak pernah salah. Juga bukan waktu yang kurang tepat, apalagi takdir. Salahkan diri sendiri, kenapa juga diri ini mau terjatuh, kalau saja kita sudah berikan peringatan, kita sudah tahu aturan mainnya, kita sudah tahu resikonya?
Dari beberapa orang di sekeliling saya, saya menyimpulkan sesuatu:
Follow your heart and do it! But, never expect too much. For sure, it can hurts you sometimes!karena sesuatu yang berlebihan itu bukankah tidak baik kawan?
dan saya tahu resiko yang saya ambil. saya hanya mengikuti kata hati saya, belajar untuk ikhlas dan tidak berharap lebih sesuai yang dikatakannya. walaupun terkadang menyakitkan, tapi itulah hidup. hidup penuh pilihan kawan. semua pilihan ada di tangan kita masing-masing.
kalau memang ada 1001 cara untuk membuat diri kita dan orang lain di sekitar tersenyum, kenapa harus dihancurkan dengan 1 cara yang membuat diri ini dan orang lain merana? sama layaknya, kalau memang masih banyak sekali orang yang peduli dengan tulus ikhlas kepadamu, kenapa harus menghabiskan seluruh waktu dan pikiran hanya untuk memikirkan seseorang yang tidak peduli dengan kita? percayalah, itu hanya akan menambah keriput di wajah kita.
menurut saya, hidup itu pilihan. Pilihan itu bahagia. Dan bahagia itu mutlak adanya.
bahagia itu harusnya sederhana, tapi terkadang kita butuh yang ruwet untuk bisa bahagia. ah, saya lupa. bahkan sekarang bahagia itu sudah bisa dimanipulasi ya? jadi pintar-pintarlah mencari kebahagiaan.
selamat malam kawan, ah iya dan selamat menunaikan ibadah puasa. semoga lancar sebulan kedepan.
salam damai,
dian chrisniar
-sampai saat ini saya juga tidak tahu apa yang saya ketik. entahlah semuanya mengalir begitu saja. mohon maaf jika sangat abstrak. dan sayapun juga tidak tahu apa inti dari tulisan ini. tapi terkadang, abstrak itu penting bukannya?
Comments
Post a Comment