Senin, 21 September 2015

Selamat pagi! Kembali bikin post ini di sekolah.
Hari ini sekolahan gue ngelaksanain UTS hari pertama. Iya. Dibanding sekolah lainnya, sekolah ini kayaknya cepet banget ya ngelaksanain UTS bahkan anak-anak Jakarta aja belum ada yang UTS loh. Dan karena hari ini UTS, maka dari itu gue masuk ke panitia pelaksanaan UTS. Dan nama gue masuk ke seksi paling sibuk sepertinya. Sebelum hari H, nama gue masuk ke tim pengkoreksi, penggandaan dan pengepakan soal toh, tapi dari ketiga itu gue cuma masuk ke bagian pengepakan soal aja. Tugasnya? Tugasnya ngestaplesin ratusan soal sampai gue merasa, kayaknya gue udah pantas deh buat tempat fotokopian sendiri gini --"

Gara-gara ngepakin soal itu toh, jadilah hari Sabtu dan Minggu gue dilalui di sekolah sampai matahari mulai terbenam. Hahaha. Badan rontok coy. Hari minggu pun juga begitu, start siang hari dan baru balik pas menjelang maghrib. Udah selesai kah tugas gue? Oh tentu belum. Masuk hari H nih kayak sekarang, nama gue muncul lagi di tim pengkoreksi nilai. Pft. Baiklah.



Cerita sedikit tentang sistem ujian di sekolah gue ini ya. Dari hati gue yang paling dalam, gue bakalan bilang kalau sistem ujian di sekolah ini beneran ribet (pake banget). Mulai dari hari ujian. Kalau di Jakarta, dalam 1 ruangan bisa ada dua ujian yang berbeda (dengan kelas campur ya), nah kalau di sini semua yang ujian itu mata pelajarannya sama. Contoh kayak sekarang. Ini lagi pada ujian matematika, nah anak dari kelas X-XII ya mereka ujian matematika semua. Belum lagi sistem pengacakan muridnya. Disini dalam 1 kelas itu bisa loh terdiri dari 3-5 kelas yang berbeda. Contoh, dalam 1 kelas ada kelas X, XI IPA, XI IPS, XII IPA, dan XII IPS. Bagus sih, maksudnya biar mengurangi yang nyontek toh? Tapi malahan menurut gue yang kayak gini malah tambah ribet. Kenapa enggak dalam 1 ruangan ya cukup 2 kelas saja yang berbeda toh. Hahaha, baiklah, mungkin nanti pas ujian semester bisa gue usulkan (semoga didengarkan lah ya). Selanjutnya, cara mereka ngepakin soal juga ribet banget loh. Mereka nyusun satu-satu tapi bentukannya ular begitu. Kenapa gak disusun aja soal kelas X, terus XI begitu seterusnya, nanti toh pas di kelas kan yang 1 angkatan duduknya memanjang ke belakang juga (paham gak yang ini? Enggak ya? Hahaha, gue bingung dah jelasinnya. Gitu dah pokoknya). Dan yang terakhir…. Masa semua mata pelajaran, waktu pengerjaannya cuma 1 jam aja. Gils bray. Kebayang gak sih ngerjain matematika, kimia, fisika hanya dalam jangka waktu 1 jam doang? Gue sih angkat tangan banget. Tapi diantara itu yang paling aneh adalah…. Sekolah tidak menyediakan lembar jawaban, jadi siswa yang menyiapkan lembar jawaban, itupun kertasnya boleh robekan dari buku tulis biasa. Waw. Kebayang gak sih anehnya? I mean, ya kalaupun mau sih, sekolah menyediakan kertas kosong biasa kan yang udah distempelkah untuk menghindari kecurangan. Kalau dari lembar jawaban dan coretan aja siswa yang modal, ya bisa aja kan mereka curang? Ya gak sih? --"

Udahlah ya lupakan masalah sekolah. Bentar lagi yang punya meja mau balik ini. Maklum, meja gue gak ada colokan bray. Hahahah.

Btw, kemarin gue abis masak ini :



Wakakakakak. Gils men. Semakin lama di sini, kreativitas memasak gue sepertinya makin terasah (pake banget). Apakah ini? Ini gue kasih nama keripik pisang karamel. Hahahaha. Berawal dari kemarin pagi gue laper banget dan ternyata di rumah gak ada satupun yang bisa di masak toh dan yang ada cuma pisang mentah banget dari bapak kosannya Ricky. Mau digoreng biasa jugabingung, bujut dah itu pisang masih keras banget kan ya. Jadilah coba iris tipis-tipis. Tapi kalau langsung digoreng kok yo rasanya hambar gitu jadilah itu pisang gue taburin gula. Niatnya sih mau gue rendam pakai air gula toh, sambil nunggu air dispenser panas, gue tinggalin lah itu pisang beserta taburan gula di atasnya. Tunggu 10 menit pas mau nuang air ke pisang, gue bingung. Laaahhh, ini gula kenapa bisa meleleh sendiri yak? Wakakak. Norak. Jadilah gak gue tambahin air dan langsung cus di goreng, eh ternyata rasanyaaa…… ENYAAAAAAKKKKKKKKKK. Udahlah krispy, manis pula. Ihiy. Bikin usaha ini aja apa yak gua di mari? Wakakakak.

Menjelang siang, gue dan mbak Tuti akhirnya cabut ke Waiwerang buat belanja mingguan. Ah iya, dan kemarin akhirnya motoin Bogemart jugak. Ini minimart satu-satunya yang ada di pulau Adonara. Lengkap kah? Enggak. Sabun cair gak ada sama sekali, milo gak ada, susu gold gak ada, yang ada indomilk en yu know berapaan harganya? Hih. Harganya 12 ribu ya satu kaleng, gue tegasin… cuma 1 kaleng. Hih. Kamfret, kemarin gue gak ngecek harganya lagi, kirain paling mahal 6 ribu kan ya, tetaunya. Kamfret. Padahal di Jakarta itu cuma 4 ribuan doang yak. Kzl.



Selesai belanja-belenji, jadilah kita cabut balik ke desa tercinta dan kembali ke sekolah untuk ngepakin soal. Dan gue rada degdegan gitu pas kemarin ngestaplesin soal kimia yang gue bikin. Aaakkk. Semoga bisa ya kalian semua. Itu semua soal udah Ibu kasih ke kalian loh, makanya kalau disuruh ngitung ya hitung yang benar. Semoga bisa ngerjain 20 soal ini dalam waktu 1 jam pelajaran. Fighting!!!



Yoweslah. Ini lembar jawaban udah pada mulai datang. Wes. Semangat bekerja!



Dian Chrisniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

drama (lagi)

Haloha, Karawang!