Main ke Tanjung Bunga

Yeaayy, akhirnya kembali lagi ke Tanjung Bunga. Niatannya mau sama Mita tapi apalah daya, karena si David gak bisa nemu pinjeman motor, jadilah cuma gue sama Ricky doang yang cabut ke sana. Berhubung kemarin ada libur sampai 2 hari toh, ya marilah kita jalan-jalan keliling Tanjung Bunga. FYI, ke Tanjung Bunga malam-malam, horor juga ya ternyata… huhuhuhu, walaupun jalanan bagus tapi… ngelewatin hutan belantara gitu agak-agak bikin semeriwing gimana gitu.

Sampai di sana malam, bukannya langsung istirahat, masih sempet-sempetnya loh bikin brownies. Untuk resep dan segala macamnya nanti ya di post selanjutnya (kalau inget). Hahaha.



DANAU ASMARA



“Berapa jam, Vid ke sana?”
“Sebentar kok, palingan setengah jam. Jalanannya bagus kok.”
“OK!”

……. Setengah jam kemudian …..

Iya… gak sampe-sampe. Bagus? Ya kalau dibandingin sama jalanan ke Bani sih ya ini masih lebih mending sih walaupun kubangan lumpurnya banyak banget. Ricky the best lah. Hahaha, sepanjang jalan gue cuma bisa bilang, “semangat ya, Ki!”. Gile dah ah, gue yang cuma duduk manis jadi penumpang aja pegelnya gak karuan. Apa kabar yang nyetir pula? Dan sekitar 1 jam barulah kita sampai di ‘pintu masuk’ menuju danau Asmara ini.



Yak. Dari ‘pintu masuk’ ini kita harus jalan kaki kurang lebih 500 meter ke bawah kalau mau melihat danau Asmara dari dekat. Kendaraan gak bisa masuk dikarenakan emang ini merupakan jalan setapak. Hati-hati kalau mau ke sini. Pertama, jalanannya menurun ; kedua, jalanannya penuh akan lumut, it means… jalanannya super duper licin. Si David aja sampe jatuh dan kameranya kepentok tuh, untung aman. Si Ricky sampai miring-miring jalannya kayak kepiting biar gak kepleset… dan gue… gue pegangan sama muridnya David, si Robin, udah macem nenek-nenek. Pft.





Danau Asmara ini bentukannya semacam rawa-rawa. Eh, enggak deng, emang beneran masih rawa-rawa. Pokoknya perhatiin sekeliling aja kalau lagi jalan. Soalnya, kemarin aja ada ular lewat gitu.



“Pokoknya jangan ada yang nyebut kata crocodile ya di sini”
“Lah, itu lo baru nyebut, Vid”
“Ya kan pake bahasa inggris. Mereka mana ngerti. Pokoknya gak boleh”
“Tapi kan setan sekarang udah canggih, Vid. Udah ngerti semua bahasa…”
“……..”



Iyes. Konon, di danau Asmara ini emang sarangnya buaya gitu lah. Cuma, semakin ke sini buaya yang ada semakin sedikit karena udah sering diburu. Ada yang bilang udah gak ada buaya tapi menurut gue sih masih ada buayanya. Terus, kemarin sempat searching… katanya sih penghuni danau Asmara ini ya buaya putih. Mereka udah gak mau nongolin diri ke manusia tapi bisa dipanggil kalau ada upacara adatnya gitu. Dan.. katanya lagi sik.. kalau nyebut kata buaya ya itu juga semacam manggil juga. Tapi auk dah apa yang benar. Kita juga gak berani nyoba nyebut-nyebut kata buaya sih di sana. Ya gak lucu aja kalau emang beneran kayak begitu, ya masa niatan mau jalan-jalan ya tinggal nama doang? Pfft --“



Saran lagi. Kalau kalian pada niat mau ke sini, jangan lupa pakai baju lengan panjang dan celana lengan panjang, pokoknya yang nutupin semua badan lah. Secara di sini bentuknya masih rawa ya pastinya sih banyak banget nyamuk. Kecuali kalian rela badan kalian penuh bentol sih ya monggo. Oh, sama satu lagi. Usahakan olahraga dulu sebelum kesini. Udah turunnya susah, eh mau balik lagi keatas juga setengah mati hampir kehabisan nafas. Apalagi macem orang kayak gue yang jarang olahraga. Huhu. Sepanjang ke atas aja gue semacam digeret David. Huahuahuha.



Kalau ditanya mau lagi gak ke sini, gue bakalan jawab… enggak deh. Terimakasih. Hahaha. Bukan berarti tempatnya jelek sih, cuma… gue gak kuat naik turun ke danaunya (baru kayak gitu aja udah semaput, masih nagih pula naik gunung boleng? Siap-siap tinggal nama. Bzztt). Sebenarnya sih bisa ya lihat danau ini dari atas. Cuma gue gak nemu angle yang pas sih dan udah gak minat lagi nyari-nyari angle yang bagus saking udah lelahnya. Hahhaha.

Rencananya sih abis dari sini mau lanjut ke Batu Payung, tapi ternyata kalau mau ke sana harus sewa kapal untuk bisa lihat batu yang bentuknya kaya payung itu. Ya karena emang gak ada persiapan apa-apa, jadilah batal.

PANTAI BLUHU



Nah. Ada satu pantai pasir putih di sepanjang jalan menuju ke danau Asmara. Kira-kira setengah jam dari Waiklibang, namanya pantai Bluhu. Orang-orang nyebutnya pantai Blu tapi pas gue coba googling sih namanya itu pantai Bluhu. Coba deh disearching lagi, siapa tau gue yang salah –“

Pantainya sebenarnya sih lumayan ya walaupun agak kotor. Tapi kotornya karena banyak sisa-sisa akar, batang, dahan dan lain-lainnya dari pohon kelapa di sepanjang pantai ini.



Saran gue sih, mending kalian main dulu ke danau Asmara baru deh melepas penat di pantai ini. Airnya gak terlalu asin sih, abis pas iseng nyemplung, airnya gak terlalu lengket di kaki. Jadi ya, silakan cebar-cebur lucu di sini.



Selesai sudah liburan singkat ke Tanjung Bunga. Intinya mah, kalau ditanya bagus atau enggak.. mending jelajahi sendiri aja. Lumayan kan, setidaknya kalau ditanya orang udah pernah ke-sana-atau-ke-sini, bisa dijawab udah. Hehehehe \o/~

Yowes. Selamat menjelajah!


Dian Chrisniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

drama (lagi)

Haloha, Karawang!