Warunk UPNORMAL

Akhirnya, setelah beberapa minggu balik ke Ibukota tercinta, barusan menginjakkan kaki kembali ke tempat nongkrong yang katanya sih lagi nge-heitz abis di kalangan anak muda. Tempat yang katanya ruame banget bahkan sampai harus waiting list untuk bisa makan di sini. Dan itu adalah…

source : link


Awalnya, gue kirain tempat ini ada di pinggiran jalan utama Cempaka Putih, itu yang langsung menghadap ke tol, tetaunya enggak. Warunk UPNORMAL (entah kenapa harus begini tulisannya) ini masuk ke dalam dan ada di kawasan deretan tempat makan di Cempaka Putih. Gak terlalu sulit untuk nemuin tempatnya, kebetulan ada di pinggiran jalan.

Kesan pertama masuk ke tempat ini, “Oh, okeh. Tempatnya cozy dan ya memang asik buat nongkrong. Banyak spot kece nih buat foto-foto”. Nah, berhubung gue datengnya gak di pas jam makan siang dan kebetulan juga bukan di akhir pekan, jadi tempat ini ya sepi aja gitu. Ada 2 lantai. Lantai pertama untuk non-smoking area dan lantai kedua untuk smoking area. Tempatnya juga adem dan ada lagu yang kebetulan lagi ngehitz sekarang ini yang di-play.


Sekarang pindah kita ngomongin makanan ya.

Warunk UPNORMAL ini menawarkan banyak makanan, tapi kalau dilihat dari tagline nya sih, sepertinya mereka lebih mengutamakan masakan dan minuman seperti Indomie, roti bakar, susu, dan kopi. Menu di tempat ini beragam, ada menu nasinya juga kok. Harganya pun juga lumayan lah, gak terlalu mahal. Dan yang menyenangkan dari buku menu ini adalah semua menu makanannya disertai foto dan penjelasan. Ya, penjelasannya. Dikarenakan menu di sini pakai singkatan aneh-aneh, jadi harus dijelasin toh. Sangat membantu biar kita gak bolak-balik nanya waiter/ress untuk menu yang bakalan kita pesan. Setelah 15 menit obrak-abrik buku menu, jadilah gue dan Mita pesan makanan ini:


Pelayanan di sini lumayan cepat loh. Kurang dari 15 menit, makanan udah pada dianterin ke meja kita. Nah, sambil nunggu makanan, tempat ini menyediakan mainan UNO versi balok untuk membunuh waktu. Berhubung gue cuma berdua sama Mita, jadilah males main gituan. Mungkin kalau kalian datang nya rame-rame, bisalah sambil mainan ini. Gratis kok.

Oke. Mari kita bahas mengenai rasa dari tiap makanan yang kami pesan ya!

Nasi Chicken Chili (Nasi CiCi) – Rp. 25.500,-


Ini pesenan gue. Berhubung gue lagi gak mood-mood banget untuk makan mie, jadilah gue pesennya nasi. Katanya sih rekomendit tapi ternyata pas gue makan, huah. Ini jujur yua. Gak enak. Pedas sih, bener-bener pedas karena isinya potongan daging ayam beserta cabai merah, cabai rawit dan bawang. Tapi rasanya? Hambar. Sorry to say L jadi tadi pas gue makan itupun, rasanya cuma rasa cabai aja. Serius, mending pesan yang lain aja.

Indomie Goreng Chili Beef (Indomie Chibi) – Rp. 18.500,-


Kalau ini pesanannya Mita. Kebetulan ini mie goreng. Daripada makan yang tadi, mending pesan ini aja deh. Udah jelas, rasa Indomie siapa sih yang bisa nolak dan ngalahin? Bedanya dari indomie pada umumnya, mie ini dikasih toping potongan daging yang dicampur sama cabai rawit dan merah. Btw, ini pedas yua. Buat yang suka pedas, ini bisalah dipesan. Dagingnya pun gak pelit, lumayan banyak. Dan yang menyenangkan, dagingnya bener-bener daging, bukan lemak gajih kayak di Yoshinoya tempo lalu (ok, ini nanti gue ceritain eyaps).
  
Roti Half-half Greentea & Nutella – Rp. 17.500,-



Ini dia. Roti half-half, alias roti setengah-setengah. Setengah greentea, setengah nutella. Ya namanya roti bakar, ya gimana deh? Roti dengan selai Nutella mah ya gak usah ditanya lagi lah ya, ya udah pasti enak. Roti dengan selai greentea? Oh, ini harus diralat. Di foto sih kelihatannya kayak pakai selai greentea ya, makanya gue penasaran ngerasain selai greentea kayak apa. Eh pas udah sampai, ternyata bukan selai greentea, melainkan roti yang ditaburin bubuk greentea, terus dikasih susu putih dan gula pasir. Pffffttt. Tapi rasanya lumayan sih, enak juga ternyata.

Nasi Ayam Telor Asin – Rp. 22.500,-


Berhubung tadi Mita cuma makan mie dan kebetulan dia lagi lapar berat, jadilah dia akhirnya pesen makanan lain, yaitu ini. Gue gak icip sih abis kayak gak menarik gitu. Hahaha. Nah, ini menurut Mita ya bukan gue, katanya…. Makanannya gak enak. Dikiranya saus telur asinnya itu yang kayak di D’Cost (btw, gue pernah nyoba saos telur asin yang di D’Cost dan itu emang enak). Nah, pas dia icip, katanya sih rasanya aneh gitu. Iyasih, dari warnanya aja agak kurang. Jadilah tadi dia nyingkirin semua sausnya dan cuma makan nasi sama ayamnya aja. Hahahaha, pukpuk Taaa.

Jadi kesimpulannya. Buat kalian yang emang tujuan utamanya buat nongkrong, mungkin tempat ini bisa jadi pilihan kali ya. Tapi kalau untuk kalian yang tujuan utamanya buat ngisi perut banget, mending cari tempat lain sih menurut gue. Di Cempaka Putih banyak tempat makan yang jauh lebih menyenangkan dan mengenyangkan perut kok :D


Sekian cemal-cemil cantik gue hari ini. Selamat mencicipi yua! Btw, ini semua menurut pendapat gue dan Mita ya. Inget, lidah orang kan beda-beda, gak enak buat kami belum tentu buat lidah kalian. Cicipin dulu gih sana biar gak penasaran! Hahaha.

See yaaaa di tempat jajan yang lain (kalau masih ada duit. Pft. Maklum, pengangguran ciyn)!





Dian Chrisniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

drama (lagi)

Haloha, Karawang!