Sayonara di Pantai Nama

Kayaknya ini tempat jalan-jalan terakhir yang ada di Flores, terlebih di Adonara yang bakalan gue posting deh.


Setelah hampir setahun ada di Lewopao, gue baru tahu kalau ternyata ada pantai tersembunyi di dekat pasar senja. Ya gak deket-deket banget sih memang, lumayan kalau harus jalan kaki menuju ke sana ditambah jalanannya jelek banget, bebatuan semua. sekalipun naik motor pun, ya gak bisa langsung menuju ke pantai Nama. Kenapa? Karena kita harus ‘mendaki’ bebatuan. Yoih, pantainya ada di balik bebatuan yang super tajamnya gak karuan. Jadi, hati-hati dalam melangkah yah! *loh, macam di traja*


Tuh, lihat aja. Gue jalan ke sana sendirian aja ngos-ngosan. Bayangin si Ricky tuh yang pakai acara gendong si Vento pula. Pft. Daebak lah ya itu orang satu.

Dan… inilah pantai Nama itu :


Kebetulan kemarin ke sana dalam rangka piknik terakhir sama keluarg di sini. Yoih, setelah dari dulu diajakin jalan gak pernah bisa terus, sampe Pak Olen dan Bu Ita bosen kayaknya, akhirnya hari ini kesampaian juga.



Oh iya, karena aksesnya lumayan susah, jadi ya tempat ini masih sepi (banget). Pasirnya memang bukan pasir putih macam di Inaburak ataupun Watotena, tapi airnya jernih walaupun memang agak amis. Hampir mirip kayak pantai yang ada di deket sumur, cuma ini versi lapangnya. Ya, pantai Nama ini luas banget gaes dan ombaknya lebih ‘ramah’ daripada di pantai dekat sumur (menurut gue ya).


Kalau kalian mau berenang-berenang cantik, bisalah di sini.


Atau, mau lomba lari juga bisa kok, macam bocah-bocah ini :


Atau, sambil bakar-bakaran juga bisa.



Dilanjutin makan siang juga menyenangkan. Apalagi makan bareng-bareng kayak gini. Sambil lihat laut. Widih, menyenangkan lah ya pokoknya. Huhu, entahlah, kapan lagi bisa kayak gitu.



Kalau kalian udah bosen main air, coba naik sebentar ke bukit yang ada di sini. Dan selamat menikmati pemandangan gunung Boleng dan pantai Nama dari atas.



Macam kayak Labuhan Bajo kw super yaaa :”D Yaudahlah ya, gak jadi ke Labuan Bajo ke sini pun ju bae. Hahaha. Maksa banget dah ah gue.



Ternyata, di sebelah pantai Nama juga masih ada lagi pantai tersembunyi. Bedanya, di sana sama sekali gak ada pasir, cuma ada batu-batu. Cuma hati-hati ya kalau ke sana, mengingat jalannya agak seram, karena harus menuruni batu karang. Dan dibandingkan pantai Nama, pantai di samping (yang gue gak tahu namanya apa) ini tidak terlalu besar.


Eh, tapi ada satu goa di pantai sebelah ini. Cuma gue kurang tahu sih itu tembus ke mana. Bu Ita pun juga gak tahu itu tembus kemana. Kalau kalian punya hobi mancing, silakan coba mancing di sekitar goa ini, soalnya ini spot si Kungke (Kakek – Bapaknya Pak Olen) kalau mau mancing. Padahal ada pantai yang lebih dekat dari rumah, eh tapi Kungke lebih suka mancing di sini sampai subuh. Banyak ular lautnya juga kalau gak salah di sini.

Sebenarnya pengen turun sih, cuman gue gak berani, serem. Licin abisan. Bayangin kalau gue kepleset dikit, yudadababay ajalah. Ditambah kemarin gue asal ngambil sendalnya Ricky yang kegedean.  Jadilah yang turun cuma si Ricky :


Well. Seperti yang gue bilang di awal. Ini adalah post terakhir gue tentang tempat wisata di Flores Timur, terlebih di Adonara Timur.

Ada Amin? :)

Sayonara!


Dian Chrisniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

drama (lagi)

Haloha, Karawang!