game over
hay, abang. apa kabar?
rasanya udah lama, bener-bener lama banget aku gak nyapa kamu ya.
sebenarnya gak niat bikin post ini, tapi... entah kenapa rasanya aku perlu bikin post ini untuk ngungkapin semua perasaanku selama setahun belakangan ini.
post kali ini tentang isi hatiku akan kamu.
walau entah sih, apakah kamu bakalan baca atau enggak.
karena post ini dibuat ketika aku udah benar-benar menghapus semua yang berhubungan dengan kamu.
sebelumnya, aku mau minta maaf.
maaf karena sudah menghapus semua sosmed yang berhubungan dengan dirimu begitu pun dengan nomor-mu.
padahal dulu aku adalah orang yang paling-paling-paling menentang hal kayak gitu.
dulu aku pernah bilang ya, "apa sih, ngeblokir-blokir gitu. macam anak kecil aja".
iya.
macam anak kecil aja dan aku merasa benar-benar kayak anak kecil.
udah hampir setahun.
dan hampir selama setahun itu, aku masih aja terus-terusan gak bisa move on dari mu.
entah apa daya tarikmu, aku pun juga gak tahu.
padahal kamu jahat.
rasanya udah lama, bener-bener lama banget aku gak nyapa kamu ya.
sebenarnya gak niat bikin post ini, tapi... entah kenapa rasanya aku perlu bikin post ini untuk ngungkapin semua perasaanku selama setahun belakangan ini.
post kali ini tentang isi hatiku akan kamu.
walau entah sih, apakah kamu bakalan baca atau enggak.
karena post ini dibuat ketika aku udah benar-benar menghapus semua yang berhubungan dengan kamu.
sebelumnya, aku mau minta maaf.
maaf karena sudah menghapus semua sosmed yang berhubungan dengan dirimu begitu pun dengan nomor-mu.
padahal dulu aku adalah orang yang paling-paling-paling menentang hal kayak gitu.
dulu aku pernah bilang ya, "apa sih, ngeblokir-blokir gitu. macam anak kecil aja".
iya.
macam anak kecil aja dan aku merasa benar-benar kayak anak kecil.
udah hampir setahun.
dan hampir selama setahun itu, aku masih aja terus-terusan gak bisa move on dari mu.
entah apa daya tarikmu, aku pun juga gak tahu.
padahal kamu jahat.
iya, kata orang-orang sih kamu jahat, walau hatiku selalu bilang enggak.
tapi entah kenapa aku gak bisa sekalipun benci sama kamu, ya Bang?
setahun aku susah payah untuk ngelupain kamu.
tapi tetep gak bisa.
dulu saat aku pengangguran, semua orang berkata, "cari kerja deh sana. kalau lo udah kerja, lo pasti lupa!"
HAH. lupa apanya.
udah kerja semaksimal mungkin. bangun pagi, pulang sore.
badan capek.
harusnya aku istirahat.
tapi nyatanya, di sela-sela istirahatku, aku pun masih ada waktu untuk mikirin kamu.
sekedar bertanya-tanya, kamu lagi ngapain ya?
apa kamu pernah mikirin aku?
hahahaha.
bodoh.
sangat bodoh.
setahun aku susah payah untuk ngelupain kamu.
tapi tiba-tiba kamu mendadak hadir lagi walau hanya sekedar menyapa,
dan kemudian hilang kembali.
tapi semesta itu aneh loh, Bang.
percaya gak?
disaat aku tiba-tiba keingetan kamu, disaat aku bener-bener kangen sama kamu tapi aku gak bisa ngapa-ngapain, tiba-tiba kontak kamu kembali muncul di layar hapeku.
walau setelah itu, ya kamu kembali menghilang.
dan aku?
aku gak bisa ngapa-ngapain selain, pasrah.
ya, pasrah.
kamu tahu gak sih kalau aku selalu kegirangan setiap kamu tiba-tiba kembali neghubungin aku lagi?
hemh... kayaknya kamu tahu deh. hehehe
secara, aku kan orangnya gak bisa nutupin hal-hal kayak gitu.
dan kayaknya kamu paham betul akan sifatku yang satu ini.
iya. aku mengakui itu kok.
aku senang.
beberapa kali mencoba untuk tidak menggubris-mu, tapi selalu gak bisa.
yang ada malah aku selalu merespon semua yang kamu mulai.
dan aku selalu cari cara gimana supaya kontak kamu terus-terusan bisa muncul di hapeku.
heheheheh, tapi ternyata kamu gak kepancing.
dan tiba-tiba kamu menghilang.
dan tiba-tiba kamu muncul kembali.
kalau kata semua orang, "lo bodoh, Di. bodoh banget. orang kayak gitu ngapain lah diladenin! mau-maunya lo cuma jadi pelarian doang"
HAH.
pada saat itu masih mikir, "gapapa kok kalau gue jadi pelarian. kenapa? gak ada yang tahu kan ke depannya kayak gimana?"
iya.
Dian yang masih selalu berharap akan hal yang jelas-jelas gak akan mungkin bisa terjadi.
dan iya.
gak ada yang tahu, Dian.
sampai pada akhirnya kejadian ini harus terjadi.
someone ever asked me, "I saw his video and saw something around his finger. is he enganged? is he planning his wedding?"
hmh.
gak tahu harus ngerespon apa.
but if that's true, well I'll said, "congratulation Bang. I'm so happy to hear that all good news. God bless all of your plans. baik pekerjaan dan segala rencana masa depanmu".
terima kasih untuk pernah ada selama aku lagi terpuruk-puruknya.
dulu pernah mikir, "ah, entar juga kalau udah pisah palingan lupa dengan sendirinya".
hahahhaa, sayangnya Dian ini memanglah tidak pernah bisa belajar dari masa lalu.
padahal dulu pernah ngeluarin statement ini untuk kisah yang lalu, dan hasilnya?
gak lupa-lupa, sampai akhirnya aku ketemu kamu.
iya, kamu, Bang!
yang dari awal kedekatan kita, semua orang sudah kasih tanda seru, semua orang udah kasih warning besar untuk gak terlalu dekat sama kamu, untuk gak baper sama kamu, cuma... ya gitulah.
padahal dekatnya sebentar loh, tapi kenapa susah sih buat ngelupain kamu?
beberapa orang udah bilang, "cepet deh hapus semua yang ada hubungannya ama dia. biar lo cepat move on!"
dan beberapa orang juga bilang, "gak usahlah dihapus-hapus kayak gitu. kalau lo hapus tandanya lo belum bisa move on. ada waktunya kok lo bisa ketawa doang ngetertawain kebodohan lo sekarang ini".
dulu pernah ada di posisi, "gak. aku gak bakalan ngelakuin hal yang sama kayak Mamas lakuin ke aku tempo lalu"
tapi nyatanya...
aku ngelakuin hal yang sama juga.
maaf, Bang.
aku gak kuat.
aku gak kuat kalau lihat kamu dengan perempuanmu.
segala tombol like ataupun love yang pernah aku tinggalkan di tempatmu itu ya ungkapan kebahagiaanku ngelihat kamu juga bahagia.
walau... kuakui, kadang aku sering meracau, "kenapa harus dia sih? kenapa bukan aku?"
sampai akhirnya jiwaku kembali sadar, "kenapa harus lo, Di? lo siapa emangnya?".
aku mencoba untuk mencintai diriku sendiri, walau entah aku gak tahu apa langkah yang aku pilih ini sudah benar atau belum.
dan menurutku, langkah terbaiknya adalah dengan mengubur cerita tentang kamu dalam-dalam.
aku pernah baca, "salah satu cara mencintai seseorang adalah dengan mengikhlaskannya. perasaan itu akan berubah seiring berjalannya waktu. yang pasti, belajarlah untuk ikhlas".
mungkin memang aku yang belum ikhlas.
karena sampai detik ini perasaanku gak berubah sedikit pun terhadap kamu.
berusaha untuk mengubah pandanganku terhadapmu menjadi seorang teman.
teman baik atau teman biasa.
tapi nyatanya gak bisa.
berulang kali dicoba, tapi kamu tetap yang spesial di hati.
kamu tahu gak sih, butuh keberanian yang besar sekali untuk ngeklik tombol "remove, unfollow, dan delete" dari layar sosmedku?
hatiku hancur loh, Bang.
serius.
duniaku serasa berhenti.
hmh,
aku jadi inget, dulu kamu sering nyanyi sepatu.
sampai akhirnya aku baru sadar akan liriknya.
cinta memang banyak bentuknya,
mungkin tak semua bisa bersatu.
hehehe, dan mungkin itu isi hatiku sekarang.
terakhir.
selamat ya, Abang.
ini ungkapan terakhir dari hatiku yang paling dalam,
"selamat berbahagia dengan pilihan kamu, Bang. Tuhan berkati juga pekerjaanmu. apapun itu, yang terbaik untukmu. terus berdoa, biar Tuhan terus kasih jalan untuk kalian berdua".
and yap, I'm done.
:))
tapi entah kenapa aku gak bisa sekalipun benci sama kamu, ya Bang?
setahun aku susah payah untuk ngelupain kamu.
tapi tetep gak bisa.
dulu saat aku pengangguran, semua orang berkata, "cari kerja deh sana. kalau lo udah kerja, lo pasti lupa!"
HAH. lupa apanya.
udah kerja semaksimal mungkin. bangun pagi, pulang sore.
badan capek.
harusnya aku istirahat.
tapi nyatanya, di sela-sela istirahatku, aku pun masih ada waktu untuk mikirin kamu.
sekedar bertanya-tanya, kamu lagi ngapain ya?
apa kamu pernah mikirin aku?
hahahaha.
bodoh.
sangat bodoh.
setahun aku susah payah untuk ngelupain kamu.
tapi tiba-tiba kamu mendadak hadir lagi walau hanya sekedar menyapa,
dan kemudian hilang kembali.
tapi semesta itu aneh loh, Bang.
percaya gak?
disaat aku tiba-tiba keingetan kamu, disaat aku bener-bener kangen sama kamu tapi aku gak bisa ngapa-ngapain, tiba-tiba kontak kamu kembali muncul di layar hapeku.
walau setelah itu, ya kamu kembali menghilang.
dan aku?
aku gak bisa ngapa-ngapain selain, pasrah.
ya, pasrah.
kamu tahu gak sih kalau aku selalu kegirangan setiap kamu tiba-tiba kembali neghubungin aku lagi?
hemh... kayaknya kamu tahu deh. hehehe
secara, aku kan orangnya gak bisa nutupin hal-hal kayak gitu.
dan kayaknya kamu paham betul akan sifatku yang satu ini.
iya. aku mengakui itu kok.
aku senang.
beberapa kali mencoba untuk tidak menggubris-mu, tapi selalu gak bisa.
yang ada malah aku selalu merespon semua yang kamu mulai.
dan aku selalu cari cara gimana supaya kontak kamu terus-terusan bisa muncul di hapeku.
heheheheh, tapi ternyata kamu gak kepancing.
dan tiba-tiba kamu menghilang.
dan tiba-tiba kamu muncul kembali.
kalau kata semua orang, "lo bodoh, Di. bodoh banget. orang kayak gitu ngapain lah diladenin! mau-maunya lo cuma jadi pelarian doang"
HAH.
pada saat itu masih mikir, "gapapa kok kalau gue jadi pelarian. kenapa? gak ada yang tahu kan ke depannya kayak gimana?"
iya.
Dian yang masih selalu berharap akan hal yang jelas-jelas gak akan mungkin bisa terjadi.
dan iya.
gak ada yang tahu, Dian.
sampai pada akhirnya kejadian ini harus terjadi.
someone ever asked me, "I saw his video and saw something around his finger. is he enganged? is he planning his wedding?"
hmh.
gak tahu harus ngerespon apa.
but if that's true, well I'll said, "congratulation Bang. I'm so happy to hear that all good news. God bless all of your plans. baik pekerjaan dan segala rencana masa depanmu".
terima kasih untuk pernah ada selama aku lagi terpuruk-puruknya.
dulu pernah mikir, "ah, entar juga kalau udah pisah palingan lupa dengan sendirinya".
hahahhaa, sayangnya Dian ini memanglah tidak pernah bisa belajar dari masa lalu.
padahal dulu pernah ngeluarin statement ini untuk kisah yang lalu, dan hasilnya?
gak lupa-lupa, sampai akhirnya aku ketemu kamu.
iya, kamu, Bang!
yang dari awal kedekatan kita, semua orang sudah kasih tanda seru, semua orang udah kasih warning besar untuk gak terlalu dekat sama kamu, untuk gak baper sama kamu, cuma... ya gitulah.
padahal dekatnya sebentar loh, tapi kenapa susah sih buat ngelupain kamu?
beberapa orang udah bilang, "cepet deh hapus semua yang ada hubungannya ama dia. biar lo cepat move on!"
dan beberapa orang juga bilang, "gak usahlah dihapus-hapus kayak gitu. kalau lo hapus tandanya lo belum bisa move on. ada waktunya kok lo bisa ketawa doang ngetertawain kebodohan lo sekarang ini".
dulu pernah ada di posisi, "gak. aku gak bakalan ngelakuin hal yang sama kayak Mamas lakuin ke aku tempo lalu"
tapi nyatanya...
aku ngelakuin hal yang sama juga.
maaf, Bang.
aku gak kuat.
aku gak kuat kalau lihat kamu dengan perempuanmu.
segala tombol like ataupun love yang pernah aku tinggalkan di tempatmu itu ya ungkapan kebahagiaanku ngelihat kamu juga bahagia.
walau... kuakui, kadang aku sering meracau, "kenapa harus dia sih? kenapa bukan aku?"
sampai akhirnya jiwaku kembali sadar, "kenapa harus lo, Di? lo siapa emangnya?".
aku mencoba untuk mencintai diriku sendiri, walau entah aku gak tahu apa langkah yang aku pilih ini sudah benar atau belum.
dan menurutku, langkah terbaiknya adalah dengan mengubur cerita tentang kamu dalam-dalam.
aku pernah baca, "salah satu cara mencintai seseorang adalah dengan mengikhlaskannya. perasaan itu akan berubah seiring berjalannya waktu. yang pasti, belajarlah untuk ikhlas".
mungkin memang aku yang belum ikhlas.
karena sampai detik ini perasaanku gak berubah sedikit pun terhadap kamu.
berusaha untuk mengubah pandanganku terhadapmu menjadi seorang teman.
teman baik atau teman biasa.
tapi nyatanya gak bisa.
berulang kali dicoba, tapi kamu tetap yang spesial di hati.
kamu tahu gak sih, butuh keberanian yang besar sekali untuk ngeklik tombol "remove, unfollow, dan delete" dari layar sosmedku?
hatiku hancur loh, Bang.
serius.
duniaku serasa berhenti.
hmh,
aku jadi inget, dulu kamu sering nyanyi sepatu.
sampai akhirnya aku baru sadar akan liriknya.
cinta memang banyak bentuknya,
mungkin tak semua bisa bersatu.
hehehe, dan mungkin itu isi hatiku sekarang.
terakhir.
selamat ya, Abang.
ini ungkapan terakhir dari hatiku yang paling dalam,
"selamat berbahagia dengan pilihan kamu, Bang. Tuhan berkati juga pekerjaanmu. apapun itu, yang terbaik untukmu. terus berdoa, biar Tuhan terus kasih jalan untuk kalian berdua".
and yap, I'm done.
:))
Comments
Post a Comment