2018

disaat aku ngetik post ini, tahun udah berganti jadi tahun 2109. seperti post-postku sebelumnya, aku mau ngerangkum beberapa hal yang terjadi di tahun 2018 ini. apa aja? hemh mari flashback.

tahun 2018 diawali dengan kisah patah hati. wkwkwkwk. kok ya geli ya ngetik ini. ditambah, sedih amat sih, baru awal tahun udah patah hati. hadededeh. cuma kenyataannya emang begitu sih. seharusnya belajar dari kisah yang lalu biar kalau patah hati gak sakit-sakit amat... tapi ternyata.. ya namanya juga Dian yaaa, agak susah banget belajar untuk urusan yang satu ini. sakit sih, bahkan lebih perih dari yang dulu, cuma positifnya adalah... kalau dulu diumbar kemana-mana ; bahkan bisa meraung-raung gak jelas ; dan ngadu ke semua orang... Dian sekarang bisa jauh lebih baik mengatasinya. nangis ya masih sih, tapi gak sampe meraung-raung sampai bikin orang rumah khawatir wkwkwkwk (aib banget sih ini) ; gak pernah over ngumbar juga (agak direm lah ya) ; dan gak terlalu banyak ngadu sama orang (lebih dipendem sendiri, kecuali kalau udah gak kuat banget pengen cerita baru deh nyari orang). ya begitulah. ubek-ubek aja post di blog ini, ada kok beberapa post yang sempat menyinggung cerita luka ini (ahzek). tapi yang pasti... life must go on, yes! alias, kuylah udah 2019. mari move on, beneran. ehehehe (semoga gak wacana ya, Di).

beberapa bulan kemudian, aku kembali ngikutin UTN ulang PPG. setelah sekian bulan bolak-balik ke perpustakaan setiap weekend buat belajar, dan puji Tuhan hasilnya tidak mengecewakan. di penghujung bulan Mei, kembali pengumuman dan puji Tuhan banget aku dinyatakan lulus. fyuh. hidup berasa jauh lebih ringan daripada beberapa bulan yang lalu. efek lunas hutang kali ya sama orang tua.


21 Maret 2018, keluargaku kehadiran anggota keluarga baru. selamat datang Hilkia Halomoan Silaban. iyes, ponakanku bertambah lagi, jadi totalnya sekarang ada 3, dan masih ada 1 lagi yang otw. wkwkwkkw. rame, yes! rumah makin ramai dan 'usiran' semakin kuat dari orang tua. yah, tahulah ya, dilemanya orang-orang yang sudah berumur 26 jalan 27 tahun itu apa :))

tapi apakah beneran ringan? huahahaha ternyata tidak, say. disinilah kehidupan sebenarnya diuji. kerja. berkali-kali nyoba ngelamar kerja, ada aja pasang surutnya. ada yang menolak dan ada juga yang menerima. dari yang pertama masih idealis dengan gaji hingga akhirnya sok-sok-an gak mau terima kan ya. sampai ada yang nawarin gaji besar, tapi kerjanya ya gak main-main juga. sampai akhirnya berlabuh di sekolah yang sekarang. yaps. tahun 2018, Dian resmi bekerja dan resmi mengetahui bahwa hidup itu 'keras' ya.

tahun 2018, setelah hampir 5 atau 6 tahun, akhirnya ku kembali menginjakkan kaki di pulau Sumatera. walaupun gak pulang kampung, walaupun cuma sampai perbatasan Riau-Jambi, sertidaknya ada rasa bahagia tersendiri gitu loh kembali ke Sumatera. ya maklum lah ya, sebagai orang yang dari kecil sampai besar selalu pulang kampung naik mobil dengan keluarga, jadi tradisi kayak gini tuh bener-bener dirindukan banget lah. yang dulu waktu bocah selalu mabok setiap setengah jam sekali (parah emang sih pemabuknya), sekarang puji Tuhan, maboknya bisa berkurang karena waktunya habis dipakai buat nyetir. yang dulu cuma duduk manis samping supir untuk jadi mandor, sekarang juga masih sih... bedanya, sekarang double-job. jadi mandor iya, jadi supir juga iya. surprisingly, nyeitr mobil di Sumatera tidak semenyeramkan yang dibayangkan. bener kata orang-orang, kalau kamu bisa survive dengan kondisi jalanan di Jakarta, niscaya kamu bakalan bisa menempuh perjalanan di kota mana pun. huahahahaha (kecuali kalau medannya udah rusak banget ya, itu mah beda cerita).

abis itu, di tahun 2018  ini juga untuk pertama kalinya aku nyoba ikutan tes CPNS. puji Tuhan banget, dikasih jalan untuk tembus SKD dan bisa lanjut ikut tes SKB. tinggal deg-deg-annya aja sih ini nunggu pengumuman. huhuhuhu, mohon doanya, yes :")

ada yang melepas masa lajang di tahun 2018 ini, ada juga yang sudah dikaruniakan anak. wih. selamat-selamat deh pokoknya. selamat menmpuh hidup baru Apip (yang udah jadi Bunda juga sekarang), Septi, Dayat, Rahma, dan lain-lainnya yang tidak bisa disebutkan (karena gue lupa siapa aja. kayaknya sih banyak yaaaa. ahahaha). bahagia selalu pokoknya kalian mah.



oh iya, selain kedatangan Hilkia, keluarga gue juga kedatangan 2 penghuni baru lain yang menggemaskan, alias... aku kedatangan 2 anak anjing baru. ehehhe. ada Scooby, ada Scrappy. jadi total di rumah ada 4 ekor anjing. huwow. gak sempat terpikirkan sih bisa pelihara sebanyak ini. kupikir Mama dan Bapak bakalan menolak ya, eh ternyata sampai detik ini aku ngetik post ini, mereka gak ada komplain sih. bahkan mereka masih ngasih dana buat keperluannya, macem shampoo (FYI, shampoo anjing tuh mahalnya 2x lipat euy daripada manusia) ; dan Bapake masih mau ngasih makanannya, bahkan baru aja dia beli beras sekarung khusus untuk keempat anjingku. soalnya kata Bapak, "tekor juga ya kalau ngasih makan 4 anjing pakai beras kita, nanti Bapak beli deh beras khusus mereka". wkwkwkwkw.



dan di bulan terakhir di 2018 ditutup dengan parade ulang tahun oleh Mama (1 Desember) ; Gihon (20 Desember) ; dan ditutup dengan Bapak (25 Desember). selamat bertambah usia ketiga kesayanganku. Tuhan memberkati. ay lap yu pull lah pokoknya.


selain ditutup kabar bahagia, penghujung tahun 2018 juga ditutup dengan kabar duka karena tsunami di daerah Banten dan Lampung. terlebih yang bikin shok adalah Tanjung Lesung, dimana tahun lalu main ke sana dan baru juga berencana buat main ke sana lagi akhir tahun 2018. cepat pulih semua yang terkena dampaknya :)

sekian sudah flashback di 2018 ini.  terima kasih atas pengalaman hidupnya ya 2018. mari rangkai cerita baru yang jauh lebih baik di tahun 2019. God Bless you, ALL!!!

adios!


Dian Chrisniar

Comments

Popular posts from this blog

PM1

Haloha, Karawang!

cheese stick TANPA baking powder